Overthinking

 




Despite  everything, that people are truly good at heart – Anne frank

Ketika hal buruk terjadi, ketika overthinking, quote ini selalu muncul di kepala saya. Inhale and exhale. What is done cannot be undone, but one can prevent it happening again.

Pengalaman yang aku rasakan kali ini berkaitan dengan banyaknya task yang harus dikerjakan dalam satu hari. Sering kali, karena ini, ada beberapa task yang tidak dikerjakan dengan maksimal, selesai terlambat atau harus di handle oleh orang lain. Lalu muncul rasa bersalah, karena merasa diri ini tidak bisa bertanggung jawab dengan baik atas hal yang sudah diambil. Reaksi dari teman kita pun bermacam-macam. Yang paling membuatku tidak bisa berkata-kata adalah, ketika mereka merespon aku dengan respon yang baik walaupun aku terlambat mengumpulkan, walaupun banyak sekali revisi dan lain sebagainya. Padahal dipikiran aku sudah ada banyak sekali skenario terburuk yang mungkin terjadi.

 

Overthinking

 

Overthinking baik bila hal itu dalam batas normal. Untuk antisipasi. Memikirkan hal-hal yang akan terjadi namun tetap di bawah kendali/kontrol kita. Misalnya, besok ditanya apa aja ya sama dosen pembimbing? Hal ini tidak bisa kita kontrol. Kita tidak bisa mengontrol dosen pembimbing kita harus menanyakan tentang A, B atau C. Namun, yang bisa kita kontrol adalah persiapan kita. Ketika materi sudah dikuasai seluruhnya, pikiran itu tidak akan ada lagi.

 


Ketika kita mengunggah sesuatu di sosial media, ada yang pernah merasa minder atau takut “apa kata orang lain?”. Hal itu tidak bisa kita kontrol, kasarannya, mulut juga mulutnya dia. Namun, ketika kita mengerti alasan mengapa kita mengunggah foto/video/tulisan tersebut, misal untuk sharing, membuat orang lain termotivasi atau sejenisnya, tentunya, bila orang lain bilang “pamer nih anak”, atau “norak banget sih gitu aja di share”, kita akan menghiraukannya dengan mudah. Karena kita tau hal itu tidak benar mengingat alasan mengapa kita mengunggah konten tersebut.

 


Jadi intinya, kita tidak bisa melayani semua orang, fokus saja dengan hal-hal yang bisa kita kontrol, tetap berusaha semaksimal mungkin dalam segala hal tanpa memaksakan diri. Bila Lelah, it’s totally fine to set the boundaries, to take a break. Karena ketika kamu tidak bahagia, mungkin kamu tidak bisa membuat orang lain bahagia. Jadi buat dirimu bahagia dulu yaa.


- Nabilah Kusuma Wardhani

 

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.