Hi! Pada awal bulan Maret lalu, salah satu social media, Club House sedang marak dan digunakan oleh hampir semua orang yang memilikinya. Aplikasi ini dinilai exlusive, karena seseorang yang memiliki akun adalah orang yang diundang dan saat ini terbatas untuk iOS saja.
Bukan untuk membahas Club House lebih dalam, tetapi untuk membahas hal yang didapatkan ketika menggunakan Club House.
Salah satu sesi atau room yang saya ikuti membahas tentang kehidupan. Menjadi visioner, tetapi tidak lupa untuk realistis. Ada 2 jenis manusia di sini. Manusia yang visioner, dia sudah membayangkan apa mau dari dirinya, seperti apa dia di 5 tahun atau bahkan 10 tahun kedepan namun sayang sekali, manusia ini tidak tahu kapan harus melangkah untuk menggapai mimpinya.
Perfeksionis menjadi salah satu faktornya.
"Aku gabisa memulai, karena belum punya ini"
"Nanti aja, soalnya harus disiapin dulu nih, yang ini:
"Hmm, kayanya masih kurang deh, harus beli ini dan itu dulu, baru bisa memulai"
Dari perspektif saya, seharusnya manusia ini tidak perlu seperti itu. Wajar untuk mengkhawatirkan banyak hal, ingin menyempurnakan suatu hal sebelum memulainya. Namun, apakah tidak ingin dicoba untuk mulai aja dulu?
Risk taker. Sebagian manusia takut gagal, jatuh, tidak dianggap, dan bahkan dianggap hilang di dunia ini. Sebagian manusia suka akan kegagalan, jatuh, merasa bodoh dan dihiraukan ketika manusia tersebut sudah berusaha maksimal semaksimalnya.
Ketika gagal, ketika terjatuh, untuk bersedih dan menyalahkan diri sendiri. Namun harus segera bangkit dan mencoba meletakkan diri jauh-jauh, untuk memandang diri kita sendiri, rewatching mengapa hal ini dapat terjadi, dan memperbaiki hal-hal yang bisa diperbaiki supaya kedepannya kegagalan ini tidak terulang.
Seorang mentor di Club House membagikan teorinya, kunci suksesnya agar terus termotivasi untuk bermimpi dan dapat merespon kegagalan dengan bijaksana. BARG namanya, namun lupa apa itu B nya, sehingga sedikit dimodifikasi yaa.
- Bulk of Dream
- Action
- Result
- God
Bermimpilah seakan akan kamu hidup selamanya, sehingga kamu semangat untuk terus hidup setiap harinya, untuk menggapai mimpi itu. Hiduplah seakan akan kamu hidup terakhir hari ini, karena kamu akan menikmati atau menjalani hidup di hari itu dengan maksimal, dan be present seakan akan hari itu adalah kesempatan terakhir bagimu untuk melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan.
Menjelaskan dari BARG, memiliki mimpi yang besar itu baik, mimpi itu gratis, maka mengapa harus takut untuk bermimpi? Cobalah bermimpi tentang hal kecil, lalu coba perhatikan, apakah dunia seolah-olah membantumu untuk mewujudkan mimpi itu?
Action. Mimpi tanpa action hanyalah mimpi, kecuali ada Genie yang mau mewujudkan mimpi-mimpimu, kamu tidak perlu action. Eh, Genie saja hanya membatasi 3 permintaan. Ayolah, tata hati dan niat untuk terus semangat menggapai mimpi dengan melaksanakan hal-hal kecil, secara konsisten, untuk menggapai mimpi itu. Masih bingung harus mulai dari mana? Coba break down per 3 bulan, langkah apa yang harus kamu lakukan, dan buatlah to-do-list detail tiap harinya atau target harian. Tidak suka hidup dengan target? Hmm, semoga kamu adalah orang yang memang memiliki niat, motivasi dan dorongan besar untuk menggapai mimpi kamu yaa, aamiin
Result. Ketika mimpi disertai aksi, tentu akan membuahkan hasil. Syukuri apa yang didapat, dan jangan cepat puas, terus bangun mimpi-mimpi besar yang berdampak besar pula tidak hanya untuk diri sendiri, namun untuk khalayak banyak. Ilmu jangan sampai berhenti di kamu, kebermanfaatan jangan pula berhenti di kamu, yuk take care of each other supaya dunia ini terlihat lebih humanis. Cobalah untuk selalu memposisikan diri di posisi orang lain, supaya diri kita lebih bersyukur, dapat menahan hawa nafsu untuk mengambil hak orang lain.
God. Ketika kamu ada di dunia ini atas izin Tuhan (Allah SWT dalam agama saya), sudah seharusnya kita selalu berterima kasih atas apa yang diberikan oleh Nya, baik itu kegagalan atau kebahagiaan. Everything happens, happens for a reason. Tuhan tidak pernah memberikan kegagalan kepada makhluknya tanpa maksud. Tugas kita adalah memelajari maksud dibalik kegagalan itu. Atau bila kita sudah mengusahakan 1000% untuk meraih mimpi kita, berserah diri kepada Tuhan adalah hal yang seharusnya dilakukan. Melibatkan Tuhan disetiap napas kita di dunia seperti apa ya rasanya? Coba nanti ceritakan ya :D. Jangan lupa juga, bersyukur dan berterima kasih bila mendapatkan kebahagiaan, supaya menjauhkan kita dari godaan syaiton seperti rasa cepat puas, sombong, merasa hebat dan lain sebagainya.
Sekian tulisan dari Nabilah Kusuma, selamat beraktivitas kembali!
Tidak ada komentar: