Perempuan Hebat
Source: Unsplash.com |
Kehidupan kita sebagai sosok perempuan pasti pernah mengalami hal-hal yang tidak pernah dialami laki-laki. Terkadang hal ini membuat kita ingin marah, bertanya-tanya mengapa hal itu terjadi pada kita, dan mengapa kita harus mengalaminya? namun juga ada yang baik, karena tujuannya juga untuk melindungi kita.
Pada tulisan kali ini aku bakal banyak cerita tentang sosok perempuan, yaitu ibu aku. Waktu kecil ibuku pernah menyuruhku untuk ikut les karate, tapi tidak diperbolehkan oleh ayahku karena itu buat laki-laki. Kenapa aku harus langsung pulang ke rumah ketika selesai sekolah? Karena kamu anak perempuan dan lingkungan kamu tidak baik untuk masa depan kamu. Kenapa aku lebih baik di jemput sama ayah? padahal teman-teman pada pulang sendiri dengan transportasi umum atau kendaraan pribadi. Kenapa tidak tega jika aku harus kuliah di luar kota? Aku bisa membuktikan kalau aku bisa hidup mandiri di luar sana. Kenapa aku tidak boleh pulang terlalu malam? padahal aku ada rapat sampai malam dan rasanya tidak enak sekali jika harus ijin di tengah-tengah rapat?
Aku tau semua itu baik, demi kebaikan aku sendiri dan aku bersyukur banget punya orang-tua yang mengajarkanku, memberikanku pandangan untuk menjadi perempuan yang paling tidak memberikan dampak positif di dunia ini.
Orang tuaku rela menyekolahkanku jauh-jauh dari rumah sejak taman kanak-kanak agar anaknya mendapat lingkungan bermain dan belajar yang bagus. Orang tuaku rela memberikan anak-anaknya fasilitas yang cukup demi kelancaran pendidikan dan masa depan anaknya. Orang tuaku rela berteriak setiap hari agar anaknya mengerti tanggungjawab sebagai perempuan di rumah dan di luar rumah. Ibuku rela bekerja hingga larut malam demi membantu menafkahi keluarga. Ibuku seringkali bilang bahwa kita tidak selamanya hidup bersama-sama. Ada kalanya kita hidup sendiri, dan ketika kamu harus hidup sendiri, tanpa ada seorangpun di sekitar kamu, kamu harus bisa bertahan hidup. Bagaimanapun caranya. Aku pernah melihatnya menangis, aku pernah melihatnya berkeluh kesah. Salut banget sama ibu aku yang udah berjuang sejauh ini sebagai perempuan.
Cerita sedikit tentang ibu aku, beliau punya mimpi untuk bisa duduk di bangku kuliah dan menjadi seorang sarjana. Namun mimpi itu harus dipendam dulu, karena keterbatasan ekonomi keluarga. Saat itu kakek aku sudah pensiun dan nenek aku adalah ibu rumah tangga. Sedangkan pengeluaran sudah banyak untuk biaya kuliah kakak dari ibu aku dan juga adik dari ibu aku, sehingga ibuku harus memendam mimpinya, dan mencari nafkah untuk membantu perekonomian keluarga. Melihat anak-anaknya duduk di bangku kuliah sudah membuatnya merasa bangga. Kini tugasku untuk membuatnya merasa lebih bangga dan bahagia, atau bahkan mewujudkan mimpinya yang belum sempat diwujudkan.
Tidak ada komentar: