Human in A Lavender Haze Mode



Thank you so much for nodding and praying for my dreams, which are often ignored by many others.

I didn't say that I was at a low (est) point, nor did I say that I was rebuilding the stairs that had been broken because of the words that hurt my dream. Your present helped me rebuild the stairs.

You completely convince me about the world that God, the All-Good, has sent you right beside me. It's almost dead, but you make this coma dream bloom.
I'm so inspired by you. I feel it right through; how about you? It's okay; we don't have to be tied to each other; let's make it like an invisible string.

I tell my God that if we deserve to be together, then make us closer.

—-


Terima kasih banyak sudah menganggukkan dan mendoakan mimpi-mimpiku yang seringkali banyak dihiraukan oleh yang lainnya. 


Aku tidak mengatakan bahwa aku ada di titik yang rendah, tak juga kukatakan aku sedang membangun kembali tangga yang sempat patah karena kata-kata menyakiti mimpiku itu. Rangkaian katamu, membantuku membangun kembali tangga tersebut. 


Dirimu seutuhnya meyakinkanku pada dunia bahwa Tuhanku Maha Baik, telah mengirimmu tepat disampingku. Tak kenal oleh waktu, kau hidupkan cita dan cinta yang hampir mati ini. 

Aku sangat terinspirasi olehmu. Aku merasakannya, bagaimana denganmu? Tak apa, tak harus saling terikat bila ikatan akan membuat kita semakin berjauhan. Satu pesanku, bila memang harus bersama, maka dekatkanlah.


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.