A fourth year dental student during a pandemic

Kalian berekspektasi apa terhadap mahasiswa kedokteran gigi tahun ke-4?

...

Source: APDSA documentation

Tepat empat bulan yang lalu, aku memulai program studi baru setelah mendapat gelar "Sarjana Kedokteran Gigi". Bukannya bekerja seperti mahasiswa fakultas lain non kesehatan, tetapi memulai program studi baru, yaitu profesi dokter gigi di Universitas Brawijaya yang normalnya ditempuh dalam waktu 2 tahun (4 semester). Jadi, karena aku masuk Januari 2020, seharusnya di Januari 2022 lulus dengan gelar dokter gigi, maka aku lulus tepat waktu. Kenyataannya, dari apa yang aku amati, rasanya yang lulus tepat waktu kurang dari 20%. Doakan saja ya teman, tahun ini dan kedepan bisa meningkat yang lulus tepat waktu. 

Bulan Maret 2020, kasus virus corona sudah masuk di Indonesia. Ada pasien 01 dan 02. Di sini aku mulai mengkhawatirkan nasib kehidupan per-coass-an di tahun 2020. 

15 Maret 2020, ketika aku menjalani stase ilmu kesehatan gigi masyarakat-pencegahan di salah satu Puskesmas di Kabupaten Malang, ada surat edaran dari universitas yang mewajibkan mahasiswa untuk belajar di rumah, menerapkan physical distancing. Senang sekali saat itu, karena merasa lelah dengan semua per-coass-an yang sedang aku jalani di stase ini. 1 minggu berlalu, 2 minggu berlalu, pimpinan di fakultas saya mungkin sedang merapatkan apa yang bisa dilakukan mahasiswa ketika masa physical distancing atau quarantine ini. Minggu ke-3 baru ada informasi untuk melanjutkan aktivitas namun tetap dari rumah. Presentasi laporan, konsultasi dengan dosen pembimbing, ujian daring, journal reading daring, dan kabarnya, mahasiswa tahun ke 1 hingga 3 juga melakukan kuliah serta skill's lab secara daring. 

Sekarang, sudah 2 bulan coass dari rumah. Universitas Brawijaya memiliki kebijakan untuk melanjutkan aktivitas secara daring hingga akhir semester. Apakah ini artinya mahasiswa coass di fakultas kedokteran gigi atau fakultas kesehatan lainnya tidak akan lulus tepat waktu karena 1 semester tidak bisa maksimal? 

Seharusnya saya sekarang berada di stase ilmu kedokteran gigi anak (IKGA). Sudah melakukan tindakan ke pasien anak. Waktu stase ini 6 minggu. Sekarang, stase IKGA hanya memfasilitasi mahasiswa untuk melakukan journal reading secara daring saja (p.s. bisa menghabiskan 10 gigabyte dalam waktu 12 hari disertai penggunaan internet sehari-hari). Kelompok mahasiswa stase IKGA sebelum kelompok saya pun belum menyelesaikan requirement mereka. Ketika masuk di semester selanjutnya nanti, sudah ada mahasiswa coass dari batch Mei 2020. Dental unit untuk stase IKGA hanya 18. Wassalamualaikum, aku ingin mundur saja. 

Iya, sudah pasti semuanya mundur, minimal 1 semester. Karena tidak hanya angkatanku saja di program studi profesi dokter gigi Universitas Brawijaya. Ada kurang lebih 300++ mahasiswa. Lalu dental unit-nya ada berapa? tentu saja tidak sampai 200. Semua mengejar requirement karena ada yang dikejar deadline waktu lulus. Semua ingin mengejar target. Atau justru malah sulit mendapatkan pasien karena masyarakat mindset-nya berubah setelah pandemi COVID-19 ini? Aku ingin mundur saja (2)

Di saat teman-temanku di fakultas lain sudah bekerja, mendapat gaji pertama mereka. Aku? apa itu gaji? Ah, sudahlah, tidak ada gunanya membandingkan diri kamu dengan orang lain. Baiknya, kamu membandingkan dengan diri kamu di hari kemarin. 

Intinya, aku masih menunggu keajaiban-keajaiban yang akan datang di semester depan. Paling tidak, selama quarantine, aku dan mahasiswa fakultas kedokteran gigi Universitas Brawijaya lainnya berusaha maksimal dan semoga telah melakukan yang terbaik, sebisa kami dan tidak ada yang sia-sia. Sang Pencipta-lah tempat kami berserah diri.